Sabtu, 09 April 2011

BegiTu beRwarna deNgan mU,..


Hari ini adalah hari terberat dalam hidupku,..aku harus menyelesaikan semua pekerjaan berikut meeting dengan beberapa klien diluar kantor. Dan yang lebih menyita waktu ku hari pun akan ada aksi besar-besaran seluruh mahasiswa dan lsm atau apalah, dan itu artinya jalanan akan macet total dipastikan mereka melakukan aksi tersebut dijalan-jalan utama. Sesampai dikantor aku langsung menyiapkan proposal untuk persentasi didepan beberapa klien,.tepat jam 10 pagi aku bergerak keluar kantor , dalam hati aku berdoa “ ya Allah lancarkanlah segala urusanku hari ini, dan semoga aku terhindar dari aksi-aksi tsb”. Melewati jalan Gatot subroto masih aman, meeting pertama di Sarinah Thamrin ,..aku terus melajukan mobil secepat mungkin karena jam 11 aku harus bertemu dengan klien . meeting pertama aman smua bjalan lancar, tepat jam 12 aku keluar menuju Grand Indonesia, tadinya aku berfikir lebih baik jalan sekarang daripada harus menunggu waktu istirahat dan aku pun mengabaikan waktu makan siang ku, aku berfikir begitu sampai di GI aku akan makan terlebih dahulu baru menemui kilen karena appoinment kami jam 2 siang artinya aku punya cukup waktu untuk menyiapkan diri. Ternyata apa yang udah aku rencanakan gagal total, begitu keluar dari Sarinah sudah mulai padat merayap,.


.dan akhirnya bertemulah aku dengan aksi-aksi tsb, dalam hati aku ngedumel,” ampun deh ini orang-orang pada ngapain coba, mereka berpanas-panasan dibawah terik matahari, berteriak-teriak atau mungkin nama lainnya melakukan orasi, buat apa coba apa pemimpin-pemimpin negeri ini akan mendengarkan mereka, sungguh perbuatan yang sia-sia” aku semakin mendekati sekelompok masaa tsb, perlahan-lahan aku melihat dari balik jendela mobil barisan mahasiswa dengan menggunakan almamater berwarna merah, mereka dengan semangatnya berorasi dengan berbagai tulisan di spanduk dan aku sempat membaca salah satu spanduk “turunkan presiden beserta antek-anteknya,” “sekolah gratis,berobat gratis hanya untuk kalangan pejabat, lihatlah rakyatmu wahai pemimpin, ketuklah hati nurani mu” dll. Disudut jalan bunderan HI mereka smua berkumpul, huuuuufffffhhhh...aku sudah hampir 1 jam berada disini padahal GI sudah didepan mata,.Ya Allah kalau begini terus bisa jam 2 teng aku sampai disana, padahal biasanya dr Sarinah ke GI aku hanya butuh waktu 30menit,..aaaaarrrggghhhh bisa gagal proyek ku kali ini,..sampailah aku di GI tepat jam setengah 2 artinya aku hanya punya waktu setengah jam, aah makan aku abaikan saja toh nanti setelah ini aku bisa beristirahat yang terpenting aku harus tampil perfect di depan klien. Aku begegas berlari ke arah toilet untuk merapikan pakaian dan sedikit berdandan, waktu ku tinggal 15menit aku bergegas menuju lantai 3 dmn klien sudah menunggu,.akhirnya meetingpun dimulai bla..bla..bla..aku mempersentasikan semua yang telah aku siapkan. Tidak terasa waktu menujukan pukul 4sore meeting selesai, dari raut wajah mereka aku melihat mereka puas dengan apa yang aku persentasikan dan aku berharap mereka bisa bekerjasama dengan perusahaan kami. Dua tugas sudah selesai sekarang saatnya aku bergegas mencari makan, perutku sudah mulai melakukan aksi suaranya sudah hampir mirip dengan aksi-aksi mahasiswa tadi. Baru sejenak aku duduk dan memesan makanan hp ku berdering, aku melihat ternyata bu Wilda beliau pasti mau tau hasil meeting ku hari ini, aku harus melapor semuanya kepada beliau “ hallo, Sybilla gimana hasil meeting hari ini?” , “ alhamdulillah semua berjalan lancar bu, saya masih di GI, saya lagi istirahat sebentar tadi belum sempat makan siang bu tapi saya pasti membuat laporan ke ibu” , “ ok saya tunggu kami hari ini juga dikantor bisa??”, aku tertegun sejenak, huufhhh mesti gitu hari ini juga ini kan sudah hampir jam pulang kantor, aku coba meyakinkan bu Wilda “ harus sekarang ya bu?? “ , “ iaa,karena besok pagi pak Arman mau semua laporan meeting proyek ini harus sudah ada dimeja nya dan kamu tahu bagaimana beliau kan??” , “ baik bu setelah ini saya langsung menuju kekantor”, “ saya tunggu kamu ya Syibilla “ beginilah nasiib jadi karyawan huuuffhhh..aku jadi tidak bernafsu melihat makanan dihadapan ku ini. Terdengar suara bbm BB ku berdering,..” sore permaisuri ku, gmn meeting hari ini, abang yakin kamu pasti bisa” ternyata pacarku , “ alhamdulillah sukses dan mudah-mudahan proyek ini bisa berjalan lancar, abaang aku capek banget hari ini, dan sebentar lagi aku harus balik kekantor sepertinya bakalan lembur ne”, “ namanya juga perjuangan kan butuh pengorbanan, adek harus ikhlas biar semua enak ngejalaninnya, abang hari ini juga banyak kerjaan tapi abang sekarang lagi dijalan pulang, adek hai-hati ya, kalau udh selesai kasih tau nanti abang tlp” , “ iaaaaaa.......”,..mmmm just like this, nothiing special???..lengkaplah sudah penderitaan hari ini. Jam 5 aku bergerak menuju kantor, hal yang paling menyebalkan dikala macet seperti ini adalah aku harus mengijak kompling terus menerus dan pemandangan aksi tsb masih saja ada diluar sana. Betah banget mereka berjam-jam disana. Ada apa dengan Negeri ini, ???? negeri sejuta aksi, siapa yang salah pemimpin negeri inikah atau..aaaahh knp aku jadi ikut-ikutan mencari sapa yang salah. Yang aku tahu hari ini aku akan menyelesaikan semua kerjaan ini sampai tuntas.

Parkiran di kantor sudah mulai sepi hanya beberapa mobil yang masih terparkir disana, dan aku yakin mereka yg blm pulang pasti dpt jtah lembur,..seperti diriku jam sudah menujukan pukul 7 malam, mata mulai lelah dari subuh sudah keluar rumah dan sekarang diwaktu orang-orang sudah pada pulang aku tetap kekantor,..nasib ya nasib..aku bergegas menuju ruang bu Wilda pasti beliau sudah menunggu,..benar saja dugaan ku,..tok tok tok..”permisi bu,..” aku mengetuk ruangnya,.” Ya, masuk..” ,” maaf bu saya terlambat biasalah bu rutinitas jakarta “ beliau mengangguk2 sambil tersenyum tanda mengerti apa yg aku maksud,..” well, gmn meeting kamu hari ini nona ??” bu Wilda to the point ke masalah yang akan kami bahas malam ini juga , aku menjelaskan semua yang terjadi hari ini,.dan saat itu pula aku membuat semua dlm bentuk laporan agar bsk pak Arman si Bos baru itu dapat langsung membaca hasilnya. Suasana kantor masih lumayan ramai karena memang ada sebagian divisi yang harus lembur dan aku rasa bulan ini adalah bulan tersibuk yang pernah aku alami. Mata ku lelah sekali rasa kantuk mulai menghinggap, aku berdiri menuju pantry untuk membuat secangkir kopi agar bisa membuat mata ini terbuka lagi,.aku harus menyelesaikan semuanya malam ini juga. Lagu Shania twain berdengung dengan merdunya dari hp ku, ya nada itu pasti mama yang menelpon,..”assalamualaikum,..maa”, “ wa”alaikunm salam, kamu dmn knp sudah jam 8 kamu belum juga sampai rumah??” , “ aku dapat jatah lembur maaa,..begitu selesai aku langsung pulang” , “ya udah kalau pulang hati-hati dijalan, kbri mama kalau mau pulang ya, oia tadi Rafqi nelpon mama” , aku langsung bertanya “ buat apa abang tlp mama??”, ga rafqi Cuma ngobrol-ngobrol aja sama mama, memangnya dia blm nelpon kamu??” , “seingat aku hari ini dia cuma bbmin aku doang” , “ mungkin dia gak mau ganggu kamu kan lagi sibuk,..” mama mencoba membesarkan hatiku “ ya mungkin, ya udah maa aku selesaikan kerjaan ini dulu y,.”, “ia kamu hati-hati dijalan y “ , “ iaa maamaa,..assalamuaalaikum” ,” wa’alaikum salam” . dan aku pun segera melanjutkan kerjaan ku, paling telat jam 10 malam ini aku harus sudah menyelesaikan semuanya. Bu Wilda masih berada diruangannya, beliau masih menunggu laporan tertulis dari ku, nice manajer jadi tidak hanya anak buah saja yg lembur, sang manajer pun ikutan lembur, cukup adil. Berakhir sudah tugas ku hari ne, setelah semua diperiksa oleh bu Wilda aku pun diperbolehkan untuk pulang,..aku bergegas turun menuju parkiran jam sudah menunjukan pukul setengah 11 malam, jakarta mulai sepi, dingin mulai menusuk tulang, aku sengaja menyalakan lagu dengan suara yg keras biar tdk mengantuk, kalau jalanan sepi seperti ini aku bisa berubah menjadi seorang pembalap yang kalap, kalau bisa terbang akan ku terbangkan mobil ini biar cepat sampai kerumah,, tit..tit..tit..aku memberi isyarat kepada satpam gerbang komplek “ malam pak,..” aku menyapa salah satu dari mereka , sambil membuka gerbang satpam itu menjawab “ malam juga mba, udh beberapa malam ini mba sering pulang telat” tanya nya padaku, “ iaa ne pak, kebetulan lagi banyak kerjaan dikantor mau g mau ya lembur pak “, “ oh begitu y mba,silahkan mba “ akupun perlahan memasuki gerbang komplek sambil berlalu aku berkata “ terima kasih pak, selamat malam” huuuuffffhhh sampailah aku dirumah, saat ini yang terbayang hanyalah tempat tidurku,. Ternyata mama menunggu aku pulang “ malam sekali kamu pulangnya, kamu udh makan?? “ mama bertanya padaku “ iaa ne maa, namanya juga nyari duit hehe, tadi sore aku udh makan skrg yg aku bth mandi dan tidur”, “ya udah istirahat y nona manis” sambil memukul pundak ku “ baiklah mama, aku kekamar ya” sesampai dikamar aku rebahan trus langsung mandii, jam 1 pagi aku baru akan tidur, sambil memeluk guling aku memeriksa apa bang Rafqi ada menelpon ku, ternyata tidak ada,..aku menghela nafas panjang mmmm..huuuuuffhhh punya pacar seperti ga punya pacar disaat seperti ini knp dia tidak menghubungi aku, ya sudahlah..sesaat akan terlelap knp aku teringat kejadian siang tadi, ya kejadian aksi oleh mahasiswa itu,..sampai akhirnya ku pun terlelap...

Hari berlalu begitu cepat, semua pengorbanan ku selama sebulan begadang dan lembur akhirnya membuahkan hasil, setidak-tidaknya salah satu proyek yang aku kerjakan serta tim divisi kami diterima. Bonus pun aku dapatkan,.hari ini aku berjanji untuk mentraktir seluruh keluarga direstoran seafood ditepi pantai. Serta tak lupa bersedekah ke mesjid dekat rumah. Baru aku sadari tenyata sudah hampir semingu abang ga menghubungi ku, ya dia hanya mengirim pesan via bbm saja itupun udh beberapa hari yang lalu, sesibuk itukah dia sehingga aku terlupakan??? Masalah kami bukan hanya jarak tetapi komunikasi pun jadi masalah, terkadang aku memaklumi tapi terkadang aku menjadi pembangkang yg menuntut dia untuk ada disaat aku membutuhkannya aku ingin dimanja,disayang selayaknya seorang kekasih,..

Sabtu pagi ini aku berangkat ke kampus lebih awal dari hari sebelumnya, jadwal kuliah diganti menjadi jam setengah 8 pagi dan lagi aku belum selesai mengerjakan tugas, finally aku harus datang 1 jam lebih awal agar bisa mengerjakan tugas terlebih dahulu. Suasana kampus masih sepi aku langsung menuju ruang kelas, dan mulai mengerjakan tugas tanpa aku sadari satu persatu teman-teman aku tlah datang, ternyata mereka pun belum mengerjakan tugas alhasil kita mengerjakan tugas secara berjamaah hehe..seharian dikampus membuat aku sedikit melupakan Rafqi, teman-teman slalu saja ada yang menghibur..aku berencana menghabis kan malam mingu ini bersama dengan 2 sahabat ku yaitu Radit dan Dezzy, jalan-jalan, nonton, belanja atau hal-hal lain yang membuat kami selalu tertawa riang bersama. Mama selalu mengerti setiap malam minggu selepas kuliah aku pasti bersama mereka, malam ini aku meminta izin untuk pulang telat dan mama mengizinkan. Selesai have fun jam menunjukan pukul 12 teng, seperti cinderela aku pun harus bergegas pulang. Setelah mandi aku merasa susah sekali memejamkan mata, aku mengambil hp dalam hati aku berencana menelpon Rafqi tapi tiba-tiba aku urungkan niat ku, knp mesti aku yang harus menelpon bukannya dia seharusnya mengerti bahwa dialah yang harus menghubungi aku. Hubungan ini sudah terjalin 3 tahun lamanya, keluarga kami pun sudah saling mengenal, entah mengapa rasa jenuh mulai menghampiri ku, dia terlalu datar, tidak peka dengan perasaan ku, 3 tahun aku rasa cukup aku untuk bersabar, terkadang ingin meronta tapi entah knp susah sekali,. Teman-teman ku beranggapan kami bertunangan, bagi ku tidak ada pertunangan dan memang kami tidak bertunangan, aku mau langsung terjadi pernikahan tapi keadaan sulit diajak kompromi ada saja halangan. Sebenarnya dia sosok lelaki dewasa dan mapan juga dia sangat baik, dia jarang sekali curiga dan selalu berfikiran kalau aku tidak akan mengkhianati nya, walupun terkadang sifat cemburunya suka berlebihan. Apa yang harus aku lakukan, sebenarnya kalau aku mau, aku bisa saja menduakan dia tapi tetap tdk bisa, ada beberapa yang mendekati tapi aku selalu menceritakan ke dia, dia hanya bilang jangan berbuat hal bodoh, aku berfikir kalau dialah yang terakhir, biarlah aku jalani seperti ini sabar dan sabar itu yang bisa aku lakukan, aku selalu dituntut untuk mengerti dia, ingin berteriak susah sekali rasanya, mahluk lelaki itu egois sekali. Ibu serta keluarga nya begitu baik kepadaku aku jadi serba salah, aku seperti memakan buah simalakama. Hanya sabar ya itu yang harus aku lakukan.

Tidak terasa bulan ramadhan telah datang, aku menjalani hari-hari ku sama seperti hari-hari sebelum puasa, senin sampai jumat aku kekantor, sabtu kuliah dan hari minggu aku gunakan untuk beristirahat walau terkadang aku gunakan juga untuk jalan-jalan menghilangkan penat. Setelah taraweh aku tdk bisa tidur, iseng aku membuka akun facebook dan ym, lama sudah aku melewati masa-masa bermain didunia maya. Satu persatu aku melihat pesan yang masuk dan aku sedikit heran hei siapa ini, knp dia ada dlm daftar pertemanan ym ku?? Aku yakin bahwa aku tidak mengenalnya, aku coba melihat tertulis nama m_akbar baiklah aku coba menyapa nya, dan pecakapan pun dimulai “ hai..” , dia membalasnya “ hai juga,..” aku bertanya kepadanya kenapa dia masuk dlm daftar perteman ku di ym, dan dia juga terlihat bingung knp aku pun ada dlm daftar ym nya dia, kami tidak saling mengenal satu sama lain, akhirnya dia meminta akun fb ku, aku memberikannya...dia juga meminta no hp ku, entah knp aku langsung memberikannya,.dan malam itu juga dia mulai sms aku, mulai membangunkan sahur atau sekedar mengucapkan selamat berbuka puasa. Dan tanpa terasa aku menikmati hal ini, kami hampir setiap hari berkomunikasi baik lewat ym, sms bahkan telponan berjam-jam. Tiba saatnya hari kemenangan datang, aku ingat sekali saat itu aku tidak mengucapkan selamat idul fitri lewat sms tapi aku langsung menelponnya, pada saat itu yang mengangkat tlp ternyata ibunya, aku sempat berbicara sedikit dengan ibunya, ibunya bilang dia sedang mandi dan aku berjanji untuk menghubunginya lagi nanti. Tidak terasa kami semakin dekat walaupun aku tidak pernah melihat dia secara nyata aku merasa nyaman dan menikmati hari-hari bersama nya. Dia sangat jujur, dia menceritakan bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih, tadinya aku berbohong kalau aku masih sendiri sampai akhirnya aku mengakui kalau aku juga sudah memiliki seorang kekasih. Aku mulai mengenal dia, dia 2 tahun lebih muda dari ku, tapi dia cukup dewasa, banyak hal yang aku bahas dengannya, dia terlihat begitu pintar dlm segala hal, ternyata dia seorang aktivis ya dia mahasiswa yang selalu mengedepankan rasa peduli terhadap yang tertindas, yang paling aku suka darinya dia mempunyai hobi membaca, luas sekali pemahamannya walau terkadang aku tdk sanggup untuk menyeimbangi apa yg sedang kami bahas, dia begitu bersemangat ketika menceritakan tentang orang-orang yang tertindas, dan pemerintah negeri ini yang gagal mensejahterakan rakyatnya. Dia sungguh berjiwa sosial, dulu aku sempat berfikir picik tentang seorang aktivis, aku baru sadar ternyata ada hal lain diluar sana, dulu aku hanya berfikir bagaimana menjalani hari-hari ku dengan segudang kerjaan tanpa peka terhadap yg terjadi diluar sana, ya walaupun aku tetap peduli akan kehidupan orang-orang yg tak berdaya tapi dedikasi ku tak setinggi dirinya, selama ini aku hanya membantu dengan menyisihkan sebagian rezeki yang aku dapat untuk mereka yg kurang mampu, sekarang aku sadari dia sudah membuka wawasan baru untukku. Sehari saja dia tidak menghubungi ku ada yang kurang, ya Tuhan kenapa aku selalu teringat dia, bahkan Rafqi pun terlewati begitu saja. Aku seperti anak ABG yang baru jatuh cinta ya sepertinya aku mulai menyukainnya. Beberapa hari dia tanpa kabar, pdhl setiap malam aku menunggu dia untuk online di ym, sampai akhirnya dia menghubungi aku, saat itu yang aku rasakan aku deg-deg kan, aku grogi, dan aku bingung harus berbicara apa, yang terucap saat itu hanya rasa rindu padanya “ malam, kamu kemana saja aku kangen sama kamu,” aku memberanikan diri mengatakan itu “ dia menjawab “ maaf, aku tidak punya duit untuk online butuh pulsa, “ , jujur sekali dia, biasanya laki-laki cukup gengsi untuk mengatakan hal itu,.” Dia mulai sering mengirimi aku kata2 puisi” aku begitu menyukainya, sebenarnya aku tipe wanita yang sangat suka dengan keromantisan tapi itu tdk aku dapati dari Rafqi. Sampai akhirnya aku mengatakan aku menyukainya, entah dari mana keberanian itu muncul, dia pun ternyata merasakan hal sama bahwa dia juga mulai menyayangi ku, malam itu aku ingat dan gak mungkin aku lupakan tepat jam 12 malam kami berjanji untuk menjalani hubungan terlarang ini tanpa menyakiti pasangan kami satu sama lainnya. Aku setuju dan kamipun semakin dekat itulah hari jadi hubungan terlarang ini. Ya Allah aku begitu menikmati hari-hari dengannya, aku merasa begitu penuh warna dengannya, aku mulai cemburu ketika dia membicarakan pacarnya atau dia pamit untuk pergi menghabiskan waktu dengan pacarnya, jantung ku panas aku tdk tenang rasa cemburu ini terus menggelinding bahkan hampir membentuk bongkahan batu besar, kenapa aku cemburu, kenapa aku tidak pernah merasakan hal ini terhadap Rafqi, apa yang sedang terjadi dengan ku. Dia bukan milik ku seutuhnya tapi aku ingin memiliki dia sepenuhnya. Awal-awal kami jadian aku masih menikmati canda tawa dengannya setiap malam. Tapi semakin kedepan pertengkaran sering terjadi, biasanya aku pemicu marahnya, aku terlalu egois itu yang aku rasakan. Tapi walaupun demikian kami pasti baikan lagi. Benar2 penuh warna dengannya dia selalu mengatakan cinta setiap pagi untukku, dia memanggilku sayang, dia marah saat aku pergi tanpa pamit atau aku harus melapor sama siapa atau kemana saja aku hari itu. Rafqi tidak pernah seperti ini, kenapa aku suka dengan hal itu. Jujur aku memang bukan wanita yang cantik seperti kebanyakan wanita diluar sana, tapi ada saja yang medekati entah mengapa aku selalu tidak memperdulikan mereka, aku bingung kenapa dengannya aku begitu senang??? Setiap hari aku bertanya dalam hati, apa yang sedang terjadi dengan ku, aku telah berselingkuh, aku mengkhianati abang tapi aku tidak bisa menghindari dari rasa ini. Akbar membuat aku selalu berfikir tentangnya, aku selalu gelisah jika dia tidak memberi kbr seharipun. Aku mulai masuk kedunia nya, aku selalu up date setiap kegiatan politik yg sedang dia lakukan. 

Sampailah kami dititik puncak dengan segala masalah hubungan terlarang ini, dia seminggu lebih tdk memberi kbr, tlp dr ku diblok, sms aku tak satupun dibalas, fikiran jelek ku melayang2 terbang entah kemna-mana, apa aku dibohongi, apa dia pura-pura mencintai aku. Baru kali ini aku menangisi seorang laki-laki selain ayahku,. Aku akhirnya nyerah sebaiknya aku mundur dari permainan terlarang ini, aku mengirimi pesan utknya, aku bilang aku ingin putus, aku nyerah aku enggak sanggup seperti ini terus, ternyata dia merespon, tadinya aku berfikir dia akan menolak artinya dia bnr2 menyukai ku, tapi ternyata dia menjawab “aku yang salah, kamu yg akhiri smuanya, aku hanya minta sedikit waktu, tapi tak apa aku hargai keputusanmu, untuk terakhir kalinya aku mengatakan, aku sayang kamu” itulah pesan dari nya. Airmata ini mengalir begitu cepat, apa aku salah, apa yang harus aku lakukan,..hari-hari berlalu, semangat ku pun mulai hilang, aku menyesal tapi gmn caranya aku kembali, akhirnya aku coba menghubunginya dia merespon, aku mengatakan aku menyesal, aku enggak bisa tanpa dia, dia hanya tersenyum dan mengatakan “ ya, aku maafin kamu, jadi sekarang harus gmn”, aku langsung menjawab “ aku mau balikan lagi sama kamu “ , “ dia tertawa sambil bernyanyi putus nyambung lagunya BBB” akhirnya kami baikan lagi. Aku ceria lagi bahkan abang terlewati begitu saja, apa aku mulai mati rasa dengannya?? Yang jelas aku menikmati hari-hari ku dengannya. Satu permintaannnya dia ingin bertemu atau sekedar webcam dengan ku, tapi aku selalu menolak, aku takut ada sedikit masalah dgn webcam aah itu tlalu rumit untuk dijleaskan, dia marah sgala macam dia lontarkan untukku, tapi tetap saja aku tidak pernah bisa marah dengannya, dia bilang kalau enggak mau webcam jgn hubungi dia sampai bertemu, aku merengek-rengek memohon seperti anak kecil untuk dia tdk perlakukan aku seperti itu. Dia luluh dan kami mulai baikan lagi. Begitulah seterusnya yang terjadi, inilah mengapa aku selalu mengatakan begitu penuh warna dengannya. Semakin hari semakin mulai terlihat perbedaan, dia mengatakan bahwa dia tidak pantas untukku, dia minta aku melepaskan dia, aku menolaknya, aku enggak peduli walaupun harus hidup susah dengannya asalkan aku selalu dengannya. Aku mulai dekat dengan ibunya, ibunya begitu bijaksana aku mulai merasa cocok dengan beliau, sgala hal pembahasan kami nyambung. Ternyata aku salah, aku mengira dia akan melupakan semua rencana kita untuk berpisah, dia tetap pada pendiriannya, dia merasa enggak bisa membahagiakan aku, dia slalu bilang bahwa dia pecundang. Kesalahan yang fatal aku lakukan adalah ketika hari pertemuan yang kami rencanakan gagal, dan ini murni kesalahan ku, tepat 3 hari lebaran idul fitri dia memutuskan hubungan kami. Tanpa lagi mengindahkan permohonan ku, dan kali ini aku yakin dia benar2 marah besar, aku dilarang untuk menghubunginya dlm bentuk apapun, tlp dr ku diblok. Hari-hari kelam itu datang lagi, selalu saja ada airmata, bahkan airmata aku pun tdk bisa meluluhkan hatinya. Ya Allah aku harus gmn, apa aku harus menyerah.

Sampailah aku dititik menyerah, aku akan memulai lagi hari-hari dgn abang, ini adalah hukuman ku yg telah menduakan abang, sekarang aku merasakan begitu sakit dan pedihnya ditinggal begitu saja. Berakhirlah semua walapun aku tetap mengirim pesan dia hanya membalas dgn berkata “jangan ganggu aku lagi, kita jalani hidup kita masing2, lupakan aku jangan paksa aku untuk membenci kamu, Rafqi lebih baik untuk kamu drpd aku, yakinlah itu” malam itu aku menangis lagi, tiba2 tepat jam 12 malam bundanya menelpon aku, aku kaget sekali, aku meyembunyikan segala perasaan ini, biarlah ini menjadi rahasia kami. Aku ngobrol sesaat dgn beliau. Aku mulai merasa dekat sekali, malam itu beliau mengatakan ntah knp kok jadi teringat dengan aku, pdhl udh tengah malam. Aku hanya membalas dengan senyuman kecil. 

Semua sudah berlalu, walaupun terkadang aku mencari dia dengan sgala macam cara tetap saja aku tdk menemukan ujungnya. Jadi lebih baik pasrah seperti kata-kata terakhirnya “ jika kita berjodoh pasti kita dipertemukan lagi “ yang jelas ada rasa rindu yg begitu hebatnya untuk dia, aku rindu suaranya, aku rindu canda tawanya, bahkan aku rindu dengan kemarahannya. Dia mungkin lebih bahagia tanpa gangguan dari aku lagi. Sampai sekarang rasa cinta itu masih ada, susah sekali untuk membenci bahkan menghilangkannya dari fikiran ku. Aku enggak pernah mengerti apa yg terjadi. Yang jelas ini tidak akan aku lupakan seumur hidup aku, bahwa aku pernah sangat mencintai dia. Abang dia tdk bersalah, aku yg telah bermain api tapi tetap saja aku tdk merasakan hal yg spesial dengannya, aku pasrah jika harus hidup dengannya walaupun hati ini tdk pernah untuknya. Terkadang ingin aku menceritakan semua pdnya, bahwa aku tlah mengkhianatinya dan pasti dia akan marah kami pun putus, biarlah aku hidup seperti ini daripada aku harus membohongi perasaan yg hampa dengan abang, kasian dia, aku jahat telah membuat dia terluka. Ini adalah pilihan semua jadi terbalik, abang terus mengejar aku, sedangkan aku tdk begitu mempedulikan dia, aku terus mengejar Akbar, dan Akbar semakin menjauhi aku. Inilah kenyataannya semua jadi begitu nyata. Sudah tidak ada lagi harapan dan kesempatan, yang ada sekarang aku harus memulai lagi semua dari nol. Sampai tiba waktu yang indah aku dipertemukan lagi dengan orang yg memang memahami aku. Dan aku percaya itu Allah tdk pernah memberikan apa yang kita minta, tapi Allah tau apa yg kita butuhkan. Yang harus aku lakukan sekarang menyelesaikan kuliah, bekerja yg giat, jika sampai nanti pun aku blm menemukan orang yg cocok dengan ku, aku berencana untuk pergi keluar negeri untuk melanjutkan kuliah lagi, bahkan aku akan ikut tes pengrekrutan pegawai yg akan ditempatkan di Singapore, dikantor tes itu akan segera dibuka tapi aku harus sudah memegang ijasah Master ku. Aku akan pergi meninggalkan semua cerita cinta ini. Aku belum bisa membuka hati untuk yang lain. Aku akan memulai hari-hari baru ku. Sempat berhayal seandainya ada satu permintaan dari jin yg seperti difilm Aladin maka aku akan meminta kembalikan aku ke Akbar, ke masa-masa indah dengannya. Aaah sayang itu hanya hayalan. Sekarang mungkin dia sudah melupakan aku huuuufffhhh ,.........

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 UnguLia. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Download Royalty free images without registering at Pixmac.com